Saat ini, umurku 21 tahun dan aku kuliah di luar negeri, tepatnya di 
Sydney, aku ambil gelar sarjana di sana. Aku sudah lebih dari 5 tahun di
 sana sampai saatnya terjadinya cerita ini. Namaku Thomas (nama samaran)
 dan aku punya teman perempuan yang namanya Rachel (bukan nama asli), 
dia adalah perempuan yang sering belajar bersama-sama denganku setiap 
kali aku ada masalah sama pelajaran di kuliah.
Suatu malam dia datang ke rumahku, Rachel ini bukan orang Indonesia, dia
 ini campuran Hongkong dan Jepang, makanya lumayan cakap dan seksi. Tapi
 aku nggak ada pikiran macam-macam karena aku sadar ujian tengah 
semester tinggal seminggu lagi. Makanya aku cuekin aja dia, walaupun 
saat itu sedang belajar, dia lagi pakai baju tembus pandang, sehingga 
aku bisa lihat dadanya yang lumayan menggiurkan. Saat aku belajar 
itulah, muncul teman Rachel, namanya Michelle (bukan nama asli juga), 
dia ini satu kota denganku, aku ini dari Bandung, dia juga satu sekolah 
samaku cuma aku dulu nggak pernah kenal.
Ok, aku teruskan yach. Saat dia datang itulah insiden ini terjadi, dia 
membawa Video CD Hongkong yang berbau seks dan mengganggu konsentrasiku 
belajar, karena aku belum pernah tahu yang namanya seks, makanya aku 
nonton saja karena nggak ada ruginya. Tetapi, setelah 15 menit menonton,
 tiba-tiba aku merasakan tangan si Rachel sudah mulai masuk ke celanaku,
 maklumlah saat itu aku pakai celana pendek ke rumah dia, aku merasakan 
sesuatu yang aku belum pernah kurasakan sebelumnya. Saat itulah, penisku
 berdiri dan aku sudah nggak bisa tahan nafsu lagi, makanya saat itu 
juga kuajak dia masuk ke dalam ruang kamarnya karena saat itu aku 
belajar di rumahnya dan langsung kukunci dan aku cueki Michelle yang 
sedang asyik nonton di depan.
Di dalam kamar, aku ciuman sama dia lama sekali dan sambil ciuman itu, 
aku buka semua bajunya termasuk CD-nya dan ternyata aku kaget sekali 
karena saat aku pegang vaginanya, ternyata sudah basah sekali. Dengan 
posisiku di bawah dan dia di atas, aku mulai memasukkan penisku ke 
vaginanya yang merah dan "Blesss?" , penisku masuk semua. ooohh.. 
pertama kalinya aku menikmati saat-saat indah itu, ternyata Rachel sudah
 pengalaman, setelah aku tanya, ternyata dia pernah melakukan hubungan 
dengan bekas pacarnya di Hongkong.
Rachel menaikkan tubuhnya dan menciumi payudaranya yang lumayan besar 
(sekitar 32-an gitu) dan mulai menjambak rambutku yang pendek. Saat itu 
aku baru menikmati vagina seorang wanita, setelah 5 menit kemudian, aku 
mulai ganti posisi, aku mulai menjilati vaginanya dan clitorisnya sampai
 memerah dan kuhisap cairan yang sudah keluar, tiba tiba dia berteriak 
saat kuhisap vaginanya keras-keras.
"Thomass" I lovvve ittt, babbyy", dia menjerit dan aku tahu kalau dia 
lagi klimaks karena vaginanya sedang kujilat dan saat itulah saat 
pertama aku rasakan cairan wanita yang asam-asam pahit tapi nikmat. 
Setelah dia klimaks, dia bilang dia capai tapi aku nggak peduli karena 
aku belum selesai dan aku bilang dalam bahasa Mandarin ke dia kalau aku 
belum puas, saat itulah permainan dilanjutkan.
Dia mulai melakukan doggy style* dan aku mulai memasukkan penisku ke 
pantatnya yang besar dan menggiurkan dan aku tarik dorong selama 
beberapa lama. Beberapa lama kemudian, aku bosan dengan gaya itu, dan 
kusuruh dia untuk berada di bawahku dan aku mulai memasukkan penisku ke 
dalam vaginanya yang ternyata sudah basah lagi. Itulah saat-saat kenapa 
aku sampai sekarang jadi senang sama perempuan Hongkong karena mereka 
selalu nggak pernah bisa puas sama seperti aku.
Saat aku berada di atas Rachel, kujilati payudaranya yang memerah dan 
dia menjerit perlahan dan mendesah-desah di telingaku dan membuatku 
tambah bernafsu dan tanpa pikir panjang-panjang lagi, aku mulai 
menekannya dengan nafsu dan tentunya penisku sudah masuk ke dalam 
vaginanya yang sangat nikmat itu. "Ooohh nikmat sekali rasanya", dia 
juga menjerit "Ssshh", seperti ular yang sedang mendekati mangsanya.
10 menit kemudian, dia memelukku kuat-kuat dan aku bingung tapi aku juga
 mengalami perasaan yang aneh karena sepertinya ada yang mau keluar dari
 kemaluanku, "Thomass" aku mauuu keluaarrr" (aku terjemahkan 
kata-katanya ke dalam bahasa Indonesia karena saat itu dia bicara bahasa
 Mandarin ke aku) dan aku juga menjawabnya dengan bahasa yang sama 
"Rachell" kayaknya gueee jugaa maauu?" nggak sampai 2 atau 3 menit, 
badanku dan Rachel sama-sama bergetar hebat dan aku merasakan ada yang 
keluar dari penisku ke dalam vaginanya dan aku juga merasa ada yang 
membasahi penisku dengan amat sangat.
Setelah itu, Rachel terdiam karena kelelahan dan aku mulai mencium-ciumi
 bibirnya yang kecil dan mukanya yang sedikit mirip dengan artis 
Hongkong Charlie Yeung. Aku mulai membelai-belai rambut panjangnya dan 
karena dia terlalu kelelahan dia tertidur pulas.
Karena aku nggak mau mengganggu dia, aku keluar dari kamarnya dan 
kulihat di ruang TV, Michelle sedang mengusap-usap clitorisnya sambil 
menonton Video CD tadi dan aku hampiri dia dan dia jadi kaget, "Ngapain 
loe?" dia berbicara kepadaku. "Si Rachel loe apain tuch" teriakannya 
sampai kemari." Terus aku berkata ke dia, "Michelle.. kemari dech aku 
mau bilang sesuatu ke dia!" dia mengikutiku ke sudut ruangan dan dia 
bersandar di dekat tembok karena dia mau tahu aku mau ngapain.
"Ada apa si Thom?" tanpa banyak omong, aku mulai mendekati vaginanya 
yang saat itu memang dia nggak pakai CD, cuma celana pendek saja dan aku
 bilang ke dia, "Loe nggak pakai CD?" Terus dia bilang, "Lagi kucuci 
semua makanya aku nggak pakai."
Ada-ada saja pikirku tapi ini merupakan suatu kesempatan. Setelah dia 
berbicara, aku mengelus sekitar vaginanya dengan penuh kelembutan, 
terang saja dia mendesah hebat "Thomm" ooohh" kamu benar-benar hebattt" 
asal loe tahu aja sebenarnya aku suka sama loe sejak dulu.. cuma loe 
lengket sama Rachel aja, makanya aku nggak berani dekat dekat" oohh."
Saat inilah kumulai membuka celanaku dan dia mulai memegang penisku dan 
mengkocok-kocok dengan hebatnya dan membuat penisku bangun lagi dari 
tidurnya dan tanpa pikir panjang, di tempat itu juga, aku tabrak 
vaginanya dengan penisku yang sudah tegang dan kugoyang-goyang vaginanya
 dengan perlahan-lahan.
Dia memang menjerit pertamanya karena menahan rasa sakit dan saat 
kulihat ke bawah, lantai penuh dengan darah perawannya dan dia langsung 
ngomong sama aku, "Sebagai rasa cintaku sama kamu, aku persembahkan 
keperawananku buat kamu" kamu bisa lihat ke lantai sebagai bukti." Aku 
nggak berbicara apa-apa cuma bilang "I love you" saja sebelum kucium 
mulutnya. Setelah beberapa lama, rupanya dia nggak merasa sakit lagi dan
 berubah menjadi rasa nikmat "Ahh" ooohh?" kami berteriak 
bersahut-sahutan karena sedang sama-sama merasakan kenikmatan ini.
5 menit kemudian aku mulai menghisap vaginanya dan clitorisnya sampai 
dia benar-benar mau klimaks dan setelah dia bilang dia mau klimaks, aku 
merubah posisi dan kusuruh dia tiduran di lantai dan setelah dia tidur 
di lantai, kumasukan penisku ke dalam vaginanya dan blesss" dia sekarang
 nggak merasa sakit rupanya.
Setelah beberapa lama, aku sepertinya mau keluar dan karena aku nggak 
bisa tahan kenikmatan ini makanya aku langsung saja, croottt" crottt" 
sampai beberapa kali dan setelah aku selesai Michelle gantian memelukku 
dengan eratnya dan dia berteriak "Masss" gueee keeelurrr ooohh", dia 
bergetar hebat dan setelah itu dia mencium bibirku dan melumat habis 
bibirku dan setelah dia kecapaian dia juga ketiduran. Itulah ceritku 
pengalaman pertama di Sydney yang membawa malapetaka. Karena setelah 
peristiwa itu, Rachel dan Michelle hamil karenaku.
Orang tuaku sedih sekali sampai nggak mau mengakui aku sebagai anaknya 
tapi aku juga nggak punya pilihan lain, karena aku juga didesak oleh 
Michelle dan Rachel untuk bertanggung jawab. Walaupun aku malu dan 
terpaksa putus sekolah, aku akhirnya menikah dengan Rachel dan Michelle 
di sebuah gereja di Sydney dan kami bertiga pindah ke kota kecil di 
dekat Sydney dan aku nggak bisa kasih tahu nama kota itu. Sekarang aku 
sudah punya 1 anak perempuan dari Rachel yang cantik dan juga anak 
perempuan dari Michelle yang lumayan cantik juga. Itulah cerita 
tragediku yang lumayan hitam.

No comments:
Post a Comment