Suatu malam aku di telepon oleh saudara perempuanku yang bernama Yenny. 
Dia adalah anak dari adik perempuan ibuku. Umurnya 4 tahun lebih tua 
dariku. Hubungan keluargaku dengan keluarga adik ibuku lumayan dekat dan
 akrab.
Malam itu adalah Jumat malam kira-kira pukul 23.00, aku diminta tolong 
untuk menjemputnya di sebuah cafe di salah satu hotel berbintang 5. 
Salah satu temannya mengadakan acara pesta ulang tahun. Karena tidak ada
 yang bisa menjemput maka aku dimintai tolong. Orang tuanya sedang 
pulang kampung dan suaminya sedang dinas di luar negeri. Padahal aku 
sendiri juga ada janji kumpul bareng teman-teman dan menginap. Aku 
berpikiran, hanya menjemput dan mengantar pulang saja tidak akan makan 
waktu lama, apalagi sudah tengah malam, aku masih bisa menyusul 
teman-temanku yang sedang dugem. Setelah kuparkir mobilku di basement, 
aku langsung naik elevator dan menuju lantai 3 tempat cafe itu berada 
dari depan dapat kudengan dentuman suara musik dance yang cepat. Suasana
 di dalam gelap, hanya ada beberapa penerangan di sudut-sudut ruangan. 
Aku berkeliling mencari Yenny. Ternyata dia sedang di lantai bernari 
dengan sedikit liar bersama teman-teman wanitanya. Ada beberapa yang 
seksi dan menarik perhatian ku. Tapi tujuan utama ku adalah mengantar 
Yenny pulang dan bergabung kembali dengan teman-temanku.:cool:
"Yenny!" Seruku.
Ternyata dia tidak mendengar karena musik yang dimainkan sangat keras. 
Kupegang pundaknya, ia pun menoleh dan langsung mengenaliku.
"Indra...!" Sapanya.
Aku dapat mencium bau alkohol dari mulutnya, dan dia memang terlihat sangat mabuk.
"Kapan datangnya? Sudah lama?" tanyanya sambil bergoyang mengikuti alunan musik.
"Baru sampai, Sudah jam 11 lewat nanti Jimmy marah loh kalo pulangnya kemaleman." Jawabku sambil sedikit berteriak.
"Iya aku tahu... Sebentar ya..." Yenny meninggalkanku dan berpamitan pada teman-temannya.
Tidak lama kemudian, Yenny menghampiriku dan kami pun meninggalkan 
tempat pesta itu. Setelah berjalan beberapa langkah, Yenny kehilangan 
keseimbangannya dan hampir terjatuh. Secara reflek aku memegang lengan 
dan pinggangnya.
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanyaku.
"Iya... Tidak apa-apa koq.." jawabnya.
Karena takut dia jatuh, maka aku terus memegangi pinggang dan lengannya.
Setelah sampai di mobil, langsung kunyalakan mesin dan kuarahkan ke 
rumahnya. Tidak sampai lima menit, Yenny telah tertidur dengan pulas.
15 menit kemudian aku telah sampai di rumahnya. Aku coba untuk 
membangunkannya, tetapi tidak bisa. Yenny benar-benar tertidur lelap 
sekali. Ku buka tas tangannya dan kuambil kunci rumahnya. Terpaksa aku 
menggendongnya ke dalam rumah.
Kubaringkan dia di ranjangnya dan timbul sebuah ide di dalam kepalaku. 
Aku telah bersusah payah menggendongnya ke kamarnya yang terletak di 
lantai 2, seharusnya aku mendapatkan imbalan yang setimpal. Imbalan yang
 kuinginkan tidak lain adalah kepuasan duniawi untuk penisku.
Aku langsung membongkar lemari pakaiannya. Tanganku meraba-raba celana 
dalamnya yang semuanya berukuran mini dan halus dengan berbagai warna, 
seleranya memang bagus. Kuambil satu yang berwarna kulit dan kuhirup 
dalam-dalam. Tidak tercium aroma dari vaginanya, tapi cukup untuk 
membuatku bergairah. Aku berpaling ke arah Yenny, dia masih tertidur. 
Tiba-tiba saja aku tersentak dan langsung aku kembali membongkar-bongkar
 lemari bajunya. Akhirnya aku menemukan apa yang kucari, namun terdapat 
juga sedikit rasa kecewa. Dengan tangan yang sedikit bergetar kuangkat 
harta karun ku. Kubuka lipatannya dengan perlahan, terbentanglah sebuah 
stocking nylon berwarna kulit yang sheer toe dan lacy top ( transparan 
sampai ujung kaki dan pengikatnya berupa renda-renda yang seksi ). 
Penisku langsung berereksi dengan kuat. Langsung otaku memerintahkan 
seluruh tubuhku untuk masturbasi sambil mengenakan stocking dan celana 
dalam Yenny. Sekali lagi kuperhatikan Yenny yang sedang tidur, kemudian 
aku masuk ke kamar mandi dan melepaskan semua pakaianku. Perlahan-lahan 
ku tarik stocking tersebut sampai ke tengah pahaku. Seluruh tubuhku 
diselimuti oleh getaran-getaran erotis ketika stockingnya bergesekan 
dengan kulitku. Demikian pula ketika celana dalamnya menyelimuti 
selangkanganku, pantatku dan buah zakar ku. Celananya terlalu kecil 
sehingga tidak dapat menyelimuti penisku, tapi ini memudahkanku untuk 
bermasturbasi. Akan lebih nikmat lagi jika ada sebuah celana dalam lagi 
untuk membalut kejantananku, maka akupun keluar dari kamar mandi dan 
kuambil sebuah celana dalam lagi yang berwarna merah muda. Langsung 
kubalutkan pada penisku. Ku kocok penisku sambil membayangkan bercinta 
dengan saudaraku. Tanpa sadar aku menoleh ke arah Yenny dan timbul 
sebuah pemikiran untuk langsung bersetubuh dengannya. Namun ada 
pertentangan di dalam batinku. Akhirnya aku memutuskan untuk 
bermasturbasi dengan melihat Yenny dari dekat dan mencoba untuk 
menyentuhnya bila memungkinkan.
Aku berutut di samping ranjang Yenny. Dia tidur dengan terlentang, 
kuamati dari ujung kaki sampai dengan ujung kaki. Wajahnya yang cantik 
dan manis, rambutnya yang sedikit dicat coklat selalu terbayang-bayang 
di dalam hatiku. Payudaranya yang tidak terlalu besar namun padat 
berisi. Gaun pestanya berwarna hitam terbuat dari sutra yang halus, 
hanya ada sebuah tali yang menyimpang dari pundaknya untuk menggantung 
gaun tersebut. Gaun sutra itu membungkus tubuhnya yang langsing dan 
padat dengan ketat, dan berakhir di atas lututnya. Ditambah lagi ada 
belahan di sebelah kanan sampai tengah pahanya menambah keseksian gaun 
tersebut dan tentu saja pemakainya. Kakinya padat dan proporsional di 
balut oleh stocking hitam yang sangat transparan dan kakinya memakai 
sepatu tali ( hanya ada 3 buah tali ) berwarna hitam yang menggiurkan. 
Kutelan ludahku, tidak dapat kupercaya saudara ku yang sering menjadi 
fantasi masturbasiku terbaring di hadapanku, seolah-olah mengundangku 
untuk menyetubuhinya. Dengan gugup jari tengah kananku menyentuh 
pergelangan kaki kanannya. Kuamati wajah Yenny, ternyata tidak ada 
reaksi. Kutelusuri tulang keringnya sampai tengah pahanya dengan jariku.
 Tidak ada reaksi darinya. Kugunakan telapak tanganku dan kutelusuri 
kembali sampai ke pergelangan kakinya. Kejantananku berdenyut-denyut 
dengan hebat, rasanya aku bisa orgasme dengan hanya mengelus-elus 
kakinya yang di lapisi oleh stocking yang halus. Berulang kali aku 
mengelus-elus kaki kanan dan kirinya dan sesekali memperhatikan wajah 
Yenny.
Kusentuh dengan ringan pipinya yang halus dan kencang, kudekatkan 
wajahku dengan wajahnya, sampai aku dapat mendengar nafasnya. Kukecup 
bibirnya dengan lembut, rasanya sungguh menghanyutkan. Kukulum dan 
kujilat bibirnya untuk beberapa saat, kemudian ku kecup dan kujilati 
dadanya. Payudaranya terasa lembut dan benar-benar pas dengan pijatan 
tanganku. Aku hendak mencicipinya namun gaun yang masih ia kenakan, 
terpaksa kukecup bersama gaunnya yang tipisdan halus. Aku tidak 
menyangka Yenny tertidur begitu lelap hingga tidak dapat merasakan 
payudaranya sedang kuremas-remas. Pertama-tama kuremas dengan pelan dan 
lembut, kemudian remasan ku bertambah kuat dan kuat tetapi tetap lembut,
 karena aku tidak ingin menyakitinya. Melihat reaksi Yenny yang tetap 
tidak terbangun dengan apa yang sedang kulakukan, memompa gairahku untuk
 bertindak lebih jauh, bahkan saat ini aku tidak perduli jika saudaraku 
yang cantik ini terbangun. Aku beralih ke jar-jari kakinya. Kutempelkan 
hidungku pada jari kakinya yang mungil yang masih terbungkus manis oleh 
stocking dan sepatu talinya. Kuhirup dalam-dalam, aromanya benar-benar 
membuat kepalaku melayang, tidak tercium bau kaki yang memuakan tetapi 
suatu wangi yang seksi dan menggetarkan. Ku kecup satu persatu semua 
jari kakinya kemudian kulahap ke dalam mulutku. Hasratku meledak saat 
itu juga, ku oral kakinya yang terbalut stocking hitam yang halus dan 
lembut. Baru kali ini aku begitu bernafsu french kiss dengan kaki 
perempuan. Aku tidak mau melakukannya jika pasangan seksku tidak memakai
 stocking tau pantyhose. Setelah puas melahap jar-jari kakinya, aku 
lanjutkan kecupan dan jilatanku ke pergelangan kakinya, pelan-pelan naik
 ke betis dan lututnya. Ku geser roknya sampai ke pertengahan pahanya. 
Yenny mengenakan stocking dengan bagian atas yang berenda ( lacy top ) 
dan benar-benar cocok di pahanya yang putih mulus. Tidak diragukan lagi,
 kujilati dan kukecup semua bagian pahanya.
Tiba-tiba HP ku berbunyi. Aku terkejut dan langsung berlari dan 
mematikan suara HP ku. Ternyata aku mendapat SMS dari temanku, dan aku 
baru ingat kalau aku ada janji dengan mereka. Aku tidak mungkin 
melewatkan kesempatan yang langka ini, meskipun tabu tetapi aku tetap 
ingin menikmatinya. Akhirnya kubatalkan rencanaku dengan teman-temanku. 
HP aku matikan, dan aku kembali menghadap Yenny yang tidur bagaikan 
patung. Ku kocok sebentar penisku yang sekeras batu dan kulanjutkan 
kembali menodai saudaraku. Siapa suruh dia begitu cantik dan merangsang 
gairahku. Ku angkat roknya sampai di atas lembah cintanya. Spontan saja 
kejantananku bergetar dengan kuat, sekujur tubuhku serasa lumpuh dengan 
gairah yang kurasakan. Tidak kusangka ia mengenakan celana dalam G 
string berwarna hitam yang sangat kecil. Bagian depannya hanya berupa 
segitiga kecil yang berpangkal di tempat bulu pubik tumbuh, hebatnya 
lagi Yenny mencukur bulunya sampai bersih. Kain yang menyentuh bibir 
vaginanya tidak lebih dari 2 cm sehingga terbenam di dalam bibir 
vaginanya yang berwarna merah muda segar. Secara tidak sadar aku 
melepaskan desahan nafsu dan hasratku. Kusentuh segitiga kecil yang 
seksi itu, bahannya benar-benar halus dan lembut. Kutarik garis lurus ke
 arah gua cintanya. Bagaikan petir yang menyambar tubuhku, ternyata 
vaginanya terasa basah dan licin. Jari tengah kananku bolak balik 
menelusuri garis kenikmatannya. Makin lama makin terasa basah. Madu 
cintanya pasti terperangkap di dalam.
Kulebarkan kedua kaki Yenny, kemudian kuposisikan diriku di 
tengah-tengah vaginanya. Kutempelkan hidungku dan kihirup aromanya 
dalam-dalam, kepalaku serasa berputar. Aromanya sungguh segar dan 
memabukan. Setelah beberapa kali kuhirup dan kunikmati aromanya, 
kujulurkan lidahku dan menyentuh bibir vaginanya. Lembut, basah dan 
menakjubkan. Kujilat pelan-pelan seperti anak kucing menjilati susunya. 
Kutelan semua madu yang berhasil dikumpulkan oleh lidahku. Makin lama 
makin basah, akupun sudah tidak sabar lagi, aku ingin meneguk madu 
cintanya. Kulahap vaginanya dan kukeringkan madu yang berceceran 
disekitarnya. Kugunakan jariku untuk menggeser G string nya. Mulutku 
langsung menampung dan menyedot madu yang mengalir dengan deras. Aku 
terus menyedot bagaikan vacuum. Tak dapat dihindari, suara sedotan pun 
terdengar nyaring. Aku tidak melihat lagi bagaimana ekspresi atau 
keadaan Yenny karena malam ini Aku akan bercinta dengan saudaraku. 
Setelah mereda, kukulum bibir vaginanya. Aku behenti sejenak dan 
memperhatikan bibir vaginanya yang mekar bagaikan bunga. Kugunakan ke 
dua jariku untuk membuka pintu kenikmatannya, lidahku langsung 
menelusuri sisi dalamnya. Klitoris adalah sasaran utamaku. Kukulum dan 
lidahku menari dengan irama sedang. Klitorisnya tak dapat menolak ajakan
 dansaku dan bergerak mengikuti iramaku. Aku dapat merasakan tubuh Yenny
 bergetar dan sedikit bergerak. Ini adalah tanda yang bagus. Ia pasti 
menikmatinya. Kunaikkan iramaku dan lidahku berdansa dengan liar. Tubuh 
saudaraku menggeliat dan otot-otot pinggulnya bergetar. Aku semaki 
terpacu dan bernafsu. Kuvariasikan gerakan lidahku dan kadang-kadang ku 
gigit dengan lembut. Tubuh Yenny semakin tidak terkendali. Kunaikan 
pandangan mataku dan kulihat matanya masih tertutup, mulutnya sedikit 
terbuka, kepalanya bergerak ke kanan dan kiri, tangan dan kakinya pun 
ikut bergerak.
Aku masih ingin menikmatinya lebih lama, ku arahkan lidahku ke dalam gua
 kenikmatan duniawinya. Kujulurkan lidahku sejauh mungkin dan kujelajahi
 semua bagian dalamnya yang hangat dan lembut. Cairan hasratnya terus 
mengalir dan membasahi hidung dan daguku. Yenny sangat menikmatinya sama
 seperti aku. Aku jadi ingin bercinta dengannya dalam keadaan sadar, 
pasti akan lebih seru lagi. Aku iri sekali dengan suaminya, tetapi malam
 ini Yenny adalah milikku. Aku kembali pada klitorisnya. Tidak lama, aku
 mendengar suara desahan halus yang bagaikan musik di telingaku. 
Desahannya makin kencang dan cepat, pinggulnya terangkat dan otot-otonya
 mengejang, untuk sesaat tidak terdengar desahannya. Setelah beberapa 
detik pinggulnya mendarat kemabli ke kasur, Yenny kembali mendesah 
dengan penuh kenikmatan, otot-ototnya mengejang dan mengendur beberapa 
kali dan madu cintanya kembali membanjir keluar.
Tidak kusia-siakan sedikitpun madu yang keluar. Badannya mulai tenang, 
tapi kini giliranku. Kuposisikan tubuhku di atasnya dan bertumpu dengan 
tanganku. Kukecup bibirnya yang sedikit terbuka. Dengan sedikit dorongan
 kejantananku masuk ke dalam lembah kenikmatan yang hangat. Badan Yenny 
sedikit terangkat laluturun lagi. Kudorong lagi penisku hingga setengah 
panjangnya. Yenny kembali menggeliat, dan mulutnya terbuka lebih lebar 
dan kepalanya sedikit terangkat. Kutarik ke luar sampai ujung kepala 
penisku lalu kudorong masuk lagi untuk beberapa kali, tidak ada hambatan
 yang terjadi, yang ada hanyalah jalan tol yang mulus. Kali ini kudorong
 masuk semuanya. Vaginanya terasa kencang dan hangat. Aku tidak berani 
menimpanya jadi kusangga tubuh bagian atasku dengan tangan, pinggangku 
bergerak perlahan-lahan. Aku tidak berani terlalu cepat dan kencang, 
tapi aku jadi penasaran minuman beralkohol apa yang dia minum. Belum 
pernah aku bersetubuh dengan gerakan selambat ini, alhasil aku dapat 
merasakan semua sensasi yang terjadi pada waktu mendorong dan menarik. 
Yenny kembali mendesah.
Kuangkat kaki kanannya dan posisi Yenny bertumpu pada sisi badan sebelah
 kiri. Kupeluk kakinya yang menggairahkan dan kaki kiriku berada di 
depan, seperti posisi berlutut dengan satu kaki. Kuposisikan 
kejantananku pada gerbang kenikmatan cintanya dan kudorong masuk dan 
kutarik keluar dengan perlahan. Kubelai-belai kakinya yang mulus dan 
kupeluk bagaikan guling. Kembali kulahap jari-jari kakinya. Ini 
benar-benar menakjubkan, orgasmeku sudah berada diambang kenikmatan. 
Ingin sekali kukeluarkan madu murniku di dalam goa cintanya. 
Kukembalikan posisi Yenny sehingga ia tidur terlentang. Kuangkat ke dua 
kakinya membentuk huruf V. Kutarik penisku sampai hampir keluar dari 
pintu surga dunianya, kemudian kudorong masuk hingga ke pangkalnya. 
Setiap dorongan masuk yang mantap selalu membuat tubuh Yenny menegang. 
Melihat respons yang indah ini, kupercepat irama percintaanku. Ternyata 
memang benar, tubuhnya menggeliat dengan hebat. Suara merdunya kembali 
terdengar menyanyikan puncak kenikmatan duniawi yang hanya dapat dicapai
 dengan orgasme. Tubuhnya bergetar dan berkontraksi dengan hebat, dapat 
kurasakan dinding-dinding vaginanya menegang dengan kuat kemudian 
merenggang sebentar dan menegang lagi. Aku pun semakin bernafsu 
menyetubuhinya. Orgasme yang melanda Yenny sungguh hebat, meskipun tidak
 sadar tetapi organ seksualnya masih bekerja dengan baik. Satu dorongan,
 dua dorongan, tiga dorongan, akhirnya tibalah waktuku untuk menikmati 
indahnya dunia. Kucabut kejantananku, dan kuposisikan diriku di bawah 
dagunya. Tangan kiriku dengan intensif mengocok penisku yang hampir 
meledak. Tubuhku bergetar dengan sangat kuat, kesadaranku diambil alih 
oleh dahsyatnya orgasme. Kutempelkan ujung penisku pada pipi kirinya, 
semprotan pertamaku yang begitu kuat mencapai alisnya. Guncangan tubuhku
 yang kuat menggeser posisi penisku ke dagu Yenny. Disinilah aku 
menghabiskan empat semprotan terakhir. Lima gelombang ejakulasi yang 
panjang, membuat tubuhku melayang.
Setelah tenang, aku memperhatikan hasil karyaku. Ada sebuah garis putih 
dari alis kirinya, memanjang ke mata dan pipinya dan berakhir di 
dagunya. Dagunya dipenuhi oleh madu cintaku sampai mengalir sepanjang 
lehernya. Ada cukup banyak maduku yang mendarat di bibirnya, aku yakin 
ada yang masuk ke dalam mulutnya. Tiba-tiba Yenny menelannya, spontan 
aku terkejut dan menjadi terangsang lagi. Wajahnya yang cantik 
berhiaskan madu putihku membuatnya begitu cantik dan menggairahkan. Aku 
segera mengambil HP dan memotretnya dengan kamera HP. Kuhabiskan seluruh
 memory untuk fotonya. Aku berpose dengan penisku di bibirnya, dan juga 
ketika penisku memasuki gerbang kenikmatannya. Ini adalah koleksi yang 
sangat berharga.

No comments:
Post a Comment