pasang iklan

Purwakarta Kota Industri Penuh Birahi

Di awal tahun 2005 aku bekerja di sebuah perusahaan otomotiv di bawah payung ASTRA.gw sempat ditugaskan di purwakarta selama 10 hari. di purwakarta, aku tinggal di kosan 2 orang temen sesama sales ASTRA, kang deny (Bujangan) dan kang kurniawan (beristri). hari pertama hingga hari ke 8 terasa sangat membosankan, purwakarta dengan cuacanya yang panas membuatku rindu akan iklim bandung.kami mengadakan pameran, tepatnya di depan yogya store, satu2nya mall yg cukup indah di purwakarta, para SPGnya cukup menarik menurutku, tp apa hendak dikata, sales dikejar oleh target penjualan, hingga aku tak memikirkan wanita. di hari ketujuh, iseng aku dan kang deden, coba malirik lt 1 yogya tsb, sambil sedikit menggoda para SPGnya, ada satu cewek yg ku perhatikan sebenarnya dia ingin di goda, dan pada saat itu aku di panggilnya, "hai, sini...." katanya memanggil, ku coba mendekati, dan kita berkenalan..... "hai, gw Lars" kataku. "dina"... seorang cewek berdarah padang yg sudah lama tinggal di purwakarta, kerja sebagai SPG kosmetik (BE), dan sempat di rolling ke bandung di jogya kepatihan. setelah ngobrol ngalor kidul,


Siangnya ku coba mengajak makan siang, dab dia tidak keberatan. ada candaan yg samapi saat ini masih ku ingat "na, gapapakan kita jalan dikit kesana cari makan" kataku, "oo gapapa, paling keringetan, biarin aja keringetkan enak" timbalnya, "keringet yg gimana dulu yang enak, klo keringet malem, itu baru enak, tp klo siang mu nyoba ngga??? " ku tanya balik. "boleh juga tuh" di jawabnya seenaknya, "serius mau? bukan cuma keringetan lho, tp bisa sampai pipis, hahahhaha" kataku lg,"yey... dasar, cowok iseng". selesai makan yg kutahu, dina selesai tugas jam 3 sore, sebelum pulang dia menawarkan untuk keluar malem, "kemana na?" "kita maen billiard aja" katanya, kemudian aku menyanggupinya. dina seorang wanita marketing, tingkahnya supel, dan sedikit penggoda, aku brani perkirakan dia memiliki tinggi badan sekitar 165 cm, dengan kulit yg putih mulus dan terawat ciri seorang SPG, dan toket berukuran cukup gede, kulihat dia mengenakan bra berukuran 36. sebenarnya aku tidak terlalu suka pada wanita yg memiliki toket yg gede, susah genggamnya hehehhe.

ternyata dina tidak sendiri, dia dengan sepupunya Ade, menunggu kita di depan jogya, aku dan kang deden akhirnya berangkat, akhirnya kita pasang2an.
tidak ada hal aneh yg terjadi, kita hanya bermain dan aku sendiri secara pribadi tetapmecoba mendoktrin, merayu dengan akal setan, bukan akal sehat... "wow hebat kamu na, bisa menang (kita maen bola delapan)" kucoba menyelipkan rayuan "na, kapan dong kita maen benaran???"kataku, "apaan sih lars, maen apa? jawabnya sambil bertanya "ya maen yg sesungguhnya, klo penginapan dimana na?". "ntar ya lars, sabtu sore sehabis aku sidang tugas akhir kita jalan2 (dan sabtu sore yg di maksud adalah besok)". "oke". juragan, gw di peluk nih ma dia, wah ini sinyal baik buat ku.

paginya seperti biasa kita keluarin mobil dari parkiran, untuk di pamerin ma orang2 yg belanja ke jogya, ni hari sabtu, dan aku hafal muka2 orang yg sering melancong ke mall ini, bosan... hingga jam menunjukkan pukul 10 pagi, ku lihat kedalam mall, terlihat disana dina, sedang beresin etalase kosmetiknya, darah jenuh berubah menjadi darah nafsu, semangatku bangkit seketika melihat imel dengan rok mininya, muka yg di poles serasi dengan warna kulitnya yg kuning langsat, rasanya ingin cepat aku sikat. "na, ntar makan siang yuk?" ajakku, "dimana" katanya, "didekat kosan ku, disana baru buka kemaren dan makanannya enak ko, ada jus juga" aku coba membujuk, "boleh, ntar jam 12 ya, pas istirahat" balasnya.

teng teng teng jam 12 menjelang, kang deden di pameran aplus denganku, kang kurniawan dan satu orang OB di ruko permanent kami. di kosan???? tidak ada orang..... "na istirahat sampe jam brapa?"tanyaku, "sampe jam 1, cuman bisa lah telat dikit" jawabnya, wah kesempatan emas nih... singkat kata kita pesan makan dan jus mangga, sambil makan sambil ngobrol n becanda lebih kurang 30 menit, saatnya kita cuci tangan, aku cuci tangan duluan dengan sabun cair, tak lama kemudian dina menyusul, yg saat itu aku msh di kamar kecil, "tolong siramin dong lars" pintanya "boleh, ga sekalian mu gw siramin badannya ga" kataku nakal dan mencoba menggoda.... setelah beres, dan kita tepat di hall kosan, ku coba mendorong sedikit badannya ke dining, dengan tatapan lembut ku coba mendekati bibir ku dan nasib baik memihak ku di balasnya kecupan bibirku dengan lumatan yg sangat lembut hingga terasa menggelitik sekujur tubuh ku, lama kami saling menyapukan lidah di dalam rongga mulut kami, sambil berjalan ku ajak dia menuju kamar kang deden, ku tutup pintu kamar hanya dengan menggunakan kaki, dan ku baringkan dina di ranjang singgel kayu dengan kasur yg lumayan empuk, bibir kami tak lepas, mata kami terpejam, naluri berbicara, tangan mulai bergeriliya hebat di bagian sensitif masing2, dengan menggunakan rok mini dina termasuk berani membiarkan tangan ku leluasa menari diatas paha mulusnya hingga pangkal pahanya dan menyentuh celana dalamnya yg mulai hangat dan perlahan-lahan basah,

Ku singkap rok mini dina yang mini, terlihat celana dalamnya berbelah mengikuti bentuk vagina yg di hiasi bulu yg rapi, sedikit tapi mempesona lelaki yg melihatnya. kuturunkan celana dalamnya hingga kebawah dan melemparnya entah kemana, hanya satu yg kutangkap dan dengan dari dina, yaitu eluhan panjang kenikmatan lembut santai keluar dari bibirnya "shshshshshhssh ahhhhhhhh lars". namaku mulai menguasi pikirannya, tinggal lah dina dengan pakaian lengkap dan rok mini tanpa mengenakan celana dalam, mendesah ingin meraih kenikmatan, tak tinggal diam dina mencoba meraba dadaku dan turun mengikuti naluri nafsu sampai menemukan kejantananku, dengan sigap dia membuka ikat pinggang ku dan menarik sedikit kebawah sehinggal senjataku langsung menyembul lega, setelah terasa sesak cukup lama. dina mengocoknya dengan penuh kelembutan membuat mataku tak mampu terbuka merasakan lembut tangannya. posisi kami saat ini saling menguntungkan, tangan kanan dina asyik memainkan senjataku, tangan kirinya melingkar di leherku, sedangkan aku? tangan kiriku menjadi bantal kepala dina dengan tangan kanan menari diatas vaginanya, dengan jari tengah yang terlati, menari di atas clit dina bak penari tanggo dengan gaya seksi dan musik yg mendukung suasan, musik? desahan kami menjadi musik yg sangat merdu.kurasakan selangkangan din mulai basah dengan cairan pelumas yg menakjubkan, tak tahan dina, berbisik "lars masuklah kedalam diriku, buat aku sempurna, dan ku harap kau dapat mewujudkannya", dengan masih bercelana yg turun hanya sampai paha aku naik keatas dina dengan sigap dina membuka lebar kakinya,

Kulihat dan pandangi kembali vaginanya yg mengkilat dan bentuk yg mempesona, dengan sekali dua kali gesekan kepala kontolku ke liang senggama milik dina, membuat dia mengangkat pingganya dan memohon "larrrrssss...... please sayang aku sudah ga tahan......" katanya, dengan dibantu oleh tangan kirinya, aku berhasil berada tepat di gerbang kenikmatan, dan...BLESsssssss setengah senjataku sudah masuk ke liang dina diiringi desahan "ssssshhhhhhh".. sengaja kudiamkan disana, (ini kebiasaan ku merasakan detik2 pertama senjataku dalam liang hangat seorang wanita) kemudian kutekan kembali dengan perlahansehingga full sampai pangakal batang ku masuk secara keseluruhan kedalamnya.seperti sehati, dina menahan pantatku dengan kakinya, dina berkata "lars makasih...", aku tak mengerti apa maksudnya, masa bodoh pikir ku, ku mulai memompa liang kenikmatan dina dengan teratur, karna yang ku baca dina adalah perempuan yg ingin permainan sex santai dan ingin merasakan tiap detik perasaan nikmat dari peraduan duan insan.

vigina dina beda dengan imel kataku dalam hati, dina walaupun memiliki badan kategoro bongsor, tp dengan vagina yg kurasa sedikit tipis dan seret, kembali kehitungan, sekitar 50 pompaan, dengan desahan lembut dina berbisik manja, "lars... aku mau pipis.... lebih dalam sayang, please lebih dalam sayang, tekan dengan keras...sebnetar lg.... ahahhhhhhhhhhhhhhshshshsshshs" dengan mata terpejam dan badan yg menegang pinggul yg terangkat,dina mencapai orgasme yg pertama. ku biarkan sejenak dina untuk menetralkan nafasnya yg memburu "sayang mu ngga kamu nungging, aku pengen dari belakang nih" pinta ku, dengan segera dina mengambil posisi, ketika hendak ku masukkan, bahkan kepala baja milik ku sudah menyentuh bahkan hampir membelah vagina dina, dari luar terdengan suara kang deden memesan makan "teh... jus tomatna aya teu??"

dengan segera kami berbenah, tepat ketika kang deden memasuki wilayah ruang tamu, dina ada di depan pintu dan aku di hall dalam kosan itu, "hayo ngapain???? kusut amat?" kang deden berkata, "ah ngga kang abis makan n cuci tangan, gila kekenyangan nih" aku coba beralasan.. "kang duluan ya......" kataku mengalihkan.
di jalan menuju jogya "na, kamu gapapa?" , "gapapa lars, makasih ya, kamu kasih aku pengalaman yg luar biasa" sambil menggandeng tanganku dan sedikit bersandar. "aku harap dilain waktu kita dapat ketemu lg, karna ini adalah hari terakhir aku di purwakarta, besok sekitar jam 10 pagi aku harus kebandung lg" kataku, "secepat itu lars?", "sekali lg ini akan kusimpan dalam hati, pengalaman ini amat liar bagi Na, di lain waktu aku akan ke purwakarta lg dan jangan lupa, klo bisa cari penginapan aja yah...... hampir kita ketahuan, kan malu" kataku sambil tertawa kecil...

sama seperti imel, dina tak pernah aku jumpai lg, dia juga tak pernah mencoba menghubungi aku. purwakarta kota panas ternyata menyimpan suasa yg panas juga.

aku pulang kekosan, inget, aku belum sempat ejakulasi, karna kang deden keburu pulang,sampai dikosan, kang deden hanya tertawa, senyum ngeledek pada ku, "lo benar2 ya lars, tu celana dalam cewek dikamar gw simpen", kaget aku di buatnya berati dina ?

No comments:

Post a Comment

Daftar Isi