Minggu sore itu, saat cuaca agak sedikit cerah setelah hujan yg cukup
panjang, aku sedang menikmati pisang goreng yg baru kubeli. Saat sedang
asik-asiknya, datanglah tukang jamu langganan istriku. Namanya
Inah,umurnya masih dibawah 25 tahun. Tubuhnyanya yang semok sering
membuat aku membayangkan menikmati tubuh yg indah itu. Ini adalah saat
yg tepat, pikirku. Kebetulan Istri dan anak-anakku sedang berkunjung
kesalah satu keluarga istriku.
Kupersilahkan dia masuk lalu kutinggalkan dia sebentar diruang tamu
(kebiasaan istriku minum jamu diruang tamu). Aku tau dia agak sedikit
terkejut melihat penampilanku memakai celana pendek ketat dan hanya
memakai kaos dalam saja. Kulihat matanya melirik benjolan penis dicelana
ketatku.
Saat kutinggalkan dia sendiri di ruang tamu, aku berfikir keras
bagaimana caranya untuk menikmati tubuh yg indah itu sekarang. Akhirnya
aku punya akal, lalu kembali aku menemuinya. Aku lalu duduk langsung
berhadapan dengannya yg duduk dilantai menunggu pesanan.
"Inah, aku mau beras kencur hangat donk" ujarku mengawali pembicaraan.
"Baik pak, oh ya kok rumah sepi, ibu sama anak-anak kemana pak?"
sahutnya sambil sebentar-sebentar melirik benjolan dicelanaku.
"Oh, ibu dengan anak-anak sedang pergi kerumah saudara" sahutku kembali.
Alangkah indahnya belahan payudara yg terlihat olehku saat dia sedang
meracik jamu pesananku. Setelah beberapa saat jamu pesananku siap dan
langsung diserahkan padaku. Ini saatnya aku beraksi pikirku. Saat jamu
itu mau kuminim, kutumpahkan isinya hingga membasahi kaos dan celanaku.
"Aduh, kok panas sih?" ujarku berpura-pura kepanasan sambil berdiri.
"maaf pak, perasaan saya bikinnya gak terlalu panas kok" katanya dengan muka yg sedikit agak ketakutan.
"Lihat akibatnya, celana dan kaos saya jadi basah" kataku sambil
memperlihatkan celana yg sengaja kutumpahkan jamu itu sehingga
memperjelas benjolan penisku yg memang dari tadi sudah menegang.
"maaf pak" katanya lagi sambil melihat benjolan mautku itu.
"kamu harus tanggung jawab membersihkannya, Kamu bawa lap bersihkan? ayo lap celanaku" perintahku.
Dengan gemetar dia membersihkan celanaku. Pada kesempatan ini ini aku
langsung memegang kedua tangannya. Kusingkirkan lap dari tangannya lalu
meletakkan telapak tangannya pada benjolan mautku itu.
Dia agak sedikit menolak, namun pegangan tanganku yg cukup kuat membuat dia ketakutan.
"Kamu gak usah takut" ujarku kembali sambil mengeluskan telapak
tangannya kebenjolan mautku itu. Tangannya sedikit gemetar dan wajahnya
tertunduk malu. Lalu kubuka celanaku den segera mungkin menarik
tangannya untuk memegang penisku yg sudah menegang.
"Jangan pak, inah malu" katanya sambil berusaha melepaskan tangannya
dari penisku. "Gak ush malu, ini rejeki kamu kok" kataku sambil tetap
memegang tangannya agar tidak melepaskan penisku. Kutuntun tangannya yg
memegang pnisku untuk perlahan-lahan mengocok penisku tersebut. Kudengar
napasnya yg tidak beraturan. Aku tak tahu apakah dia terangsang atau
jengah terhadap perbuatanku.
Setelah agak lama ia mengocok penisku, kutarik ia kekamar mandi. ia menurut saja sambil wajah tertunduk.
"Ayo inah, sekarang kamu harus membersihkan penisku ini dengan sabun"
kataku sambil menyerahkan sabun cair mandiku. Ia menuruti saja
perintahku.
Setelah cukup puas dikocok dengan sabun dan dibersihkan dengan air, aku
langsung memeluk dia dan menciumi bibirnya. Awalnya dia diam saja, namun
beberapa saat kemudian dia membalas ciumanku, mungkin dia sudah cukup
terangsang pikirku.
Sambil berciuman, perlahan tanganku membuka satu persatu pakaiannya yg
melekat. Alangkah indah tubuh tukang jamu ini, ternyata bayanganku tidak
salah, ujarku dalam hati. Satu persatu payudara indah miliknya aku
jilat sambil kuremas. Sambil kujilat, kuperhatikan wajahnya yg sedang
menggigit bibir bawahnya menahan kenikmatan. Ia menahan suaranya agar
tidak terlalu terlihat bahwa ia juga menikmati apa yg aku lakukan.
Setelah puas kunikmati payudaranya, perlahan-lahan jilatanku kuarahkan
kearah selangkangannya. Saat kujilati veginya yg ditumbuhi bulu-bulu
halus, barulah ia mengerang dan tubuhnya mengelinjang.
"Ssssssth.......aaaaaach, enak bener pak, terusin pak,
aaaaaach.....jangan diputus" pintanya. Sekitar dua menit kemudian
tubuhnya bergetar hebat menandakan ia orgasme.
"Aaaaaaaaaakh.......pak saya keluar". Setelah kujilat habir cairan
kewanitaannya, kuajak ia kekamarku dan menyuruhnya untuk terlentang.
Penisku yg dari tadi teriak minta jatah akhirnya perlahan-lahan kubenamkan keliang kewanitaannya.
"sssssttttthhhhhhhh..........pelan-pelan ya pak" pintanya. Setelah
seluruh penisku masuk mulai pantatku secara teratur maju mundur.
Terasa veginya mencengkeram erat penisku. Tak lama kemudian si inah berteriak "uuuuughhhhhhh.....pak inah mau keluar lagi nih".
Kupercepat gerakan pantatku dan akhirnya kami mengalami orgasme bersama.
"Terima kasih ya pak, bapak nggak marahin inah malah kasih inah kenikmatan" ujarnya polos.
Aku hanya tersenyum dan menyuruhnya untuk memakai kembali pakaiannya.
Semenjak kejadian itu kami sama-sama menjaga rahasia dan melakukan
kejadian itu tiap kali istriku keluar rumah atau kami janjian dihotel
untuk melampiaskan keinginan kami. Ternyata si Inah benar-benar tukang
jamu yg bisa merawat diri hingga veginya lebih nikmat dari vegi istriku
sendiri
No comments:
Post a Comment